ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Istri merupakan belahan jiwa bagi sang suami, demikian pula sebaliknya. Ungkapan klise itu menemukan kebenarannya pada Ny Edy Palma, seorang ibu rumah tangga di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bermula dari kebiasaan suami yang hobi burung dan sering mengajaknya ke arena lomba, Ny Edy malah berinisiatif menjadi breeder lovebird dan berhasil. Uniknya, hasil penangkaran tidak untuk dijual!
Anakan dipanen umur 2-3 hari
Salah satu “keanehan” dari penangkaran lovebird ini adalah waktu pemanenan anakan yang terbilang ekstrem, yaitu umur 2-3 hari. Sebenarnya ini merupakan masa kritis bagi anakan lovebird, karena fisiknya masih teramat lemah.
“Setelah telur menetas, anakan diasuh induknya hanya sampai dua hari saja. Bahkan pernah hanya sehari langsung dipanen, dan tetap hidup mulus hingga besar,” kata Ny Edy Palma.
Tidak memakai inkubator dan lampu penghangat
Begitu diangkat dari kandang induk, anakan dipindah ke boks atau kotak plastik yang sudah dilapisi serabut lembut. Ini merupakan keanehan kedua. Lazimnya, anakan burung (jenis apapun) yang baru dipanen akan dimasukkan ke boks inkubator yang dilengkapi dengan lampu penghangat.
Ny Edy sama sekali tak pernah menggunakan boks inkubator, juga tidak menyediakan lampu penghangat. Anakan hanya ditempatkan dalam boks plastik (lihat gambar). Pada masa ini, anakan diasuh langsung oleh Ny Edi, termasuk melolohnya sampai burung bias makan sendiri (sekitar umur 1,5 bulan).
Pakan anakan hanya menggunakan tepung susu, voer halus, jagung, kangkung, serta bubur bayi. Semuanya dicampur jadi satu, diblender hingga halus, dan diberi sedikit air hangat.
Ketika masih piyikan, pakan diberikan setiap saat, sepanjang burung merasa lapar. Cara seperti ini lebih aman, karena pakan anakan selalu terkontrol. Lain halnya jika diasuh oleh induknya sendiri. Karena anaknya banyak, induk sering mendahulukan anaknya yang lebih besar.
Selanjutnya, burung dipasangi ring dengan kode NESYA. Ya, meski tak dipasarkan, Ny Edy Palma tetap memberi nama pada penangkarannya, yaitu Nesya Bird Farm.
Kandang koloni setelah 2 bulan
Memasuki umur 2 bulan, burung dipelihara di kandang pembesaran yang bersifat koloni. Satu kandang diisi beberapa ekor burung yang umurnya sejajar, sehingga pertumbuhannya menjadi lebih cepat dan sehat. “Kalau beda umur, anakan bisa saling menyerang. Yang kecil biasanya kalah bersaing dalam mendapatkan pakan,” jelasnya.
Sayangnya, karena penangkaran lovebird yang dijalankannya hanya sekadar hobi dan untuk memenuhi kebutuhan burung lomba bagi keluarganya, Ny Edy Palma hingga kini belum berniat menjadikannya sebagai usaha komersial.
Padahal banyak rekan sesama pemain yang ingin membelinya, bahkan memberikan tawaran lumayan tinggi. Mereka faham, produk Nesya Bird Farm berasal dari indukan trah juara.
Ya, inilah uniknya Nesya BF. Sampai saat ini, semua produknya masih bersifat not for sale. Entah, suatu saat nanti !
artikel selengkapnya baca omkicau.com
0 Response to "EKSTREM !!! Panen anakan lovebird usia 2 hari tanpa lampu penghangat. Siapa berani ?"
Posting Komentar