iklan

Gagal di Jodohkan, tapi harganya senilai 300an Juta

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

" Tawaran tak hanya disodorkan di lapangan, tetapi juga lewat telepon, bahkan ada beberapa kicaumania yang datang langsung ke rumahnya.“Sudah ada yang memberi penawaran, mulai dari 350 juta, 500 juta, dan terakhir di Lapangan Banteng dinaikkan jadi 600 juta,” kata Om Barnas.

Menjadi bagus setelah gagal di jodohkan

Karena kesibukannya dalam usaha. Om Barnas akhirnya tak memiliki waktu untuk mengurus Fretty. “Saya simpan di gudang jamur. Burung sampai tak terurus. Makan dan minumnya pun terkadang nggak sempat terisi, karena saya sering lupa,” kenangnya.


Akhirnya, daripada tidak terurus, Om Barnas lalu menitipkan Fretty kepada rekannya yang memiliki kios burung di kawasan Depok. Harapan agar burung cepat laku terjual. “Syukur-syukur bisa laku sejuta rupiah. Sempat ada yang nawar, tetapi hanya dihargai 900 ribu. Akhirnya transaksi pun batal,” ujarnya.
“Daripada di kios nggak laku-laku, lebih baik saya ternak. Siapa tahu bisa produksi,” kata dia. Fretty yang berjenis kelamin jantan akhirnya bisa berjodoh. Pasangannya sempat bertelur, namun hanya satu butir saja yang menetas, bahkan tak lama kemudian mati.  Pasangan Fretty kembali bertelur, tapi tak ada yang menetas.
Karena selalu gagal, pasangan ini akhirnya dipisahkan. Sejak itu terjadi perubahan pada diri Fretty. Dulu dia hanya narik ngekek sedang-sedang saja. Setelah berjodoh, meski akhirnya berpisah, burung rajin bunyi terus-menerus, bahkan ngekeknya menjadi sangat panjang.
Om Barnas iseng-iseng menurunkannya dalam latberan di JP Enterprise Depok. Tak disangka, aksi Fretty justru jadi tontonan. Burung narik ngekek panjang dengan gaya nyeklek, goyang kepala kiri-kanan sambil duduk anteng di tengah tangkringan, tanpa bergeser. Belasan kali narik dengan durasi panjang.
Para penonton dan juri pun berdecak kagum, termasuk Om Jhonpur selaku owner JP Enterprise. Lovebird Fretty langsung meraih juara pertama. Fretty turun lagi di sesi berikutnya, dan kembali meraih juara 1.
Problem pun muncul, mirip dengan yang dialami lovebird Kusumo. Karena hampir sering juara 1, bahkan bisa menjuarai dua sampai tiga kelas, ada beberapa event organizer (EO) yang meminta Om Barnas agar tak menurunkan Fretty. Kalau yang menang Fretty terus, dikhawatirkan kelas lovebird senyap peserta.
Perjalanan nasib LB Fretty berujung happy ending. Burung ini makin kerap memberi hadiah uang kepada majikannya. Even-even besar pun sukses dimenanginya, bahkan bisa mencetak hattrick dan quattrick. 

disunting dari omkicau.com
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Gagal di Jodohkan, tapi harganya senilai 300an Juta"

Posting Komentar