ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Ketika menjalani masa mabung, burung seperti kehilangan “harga diri” karena bulu–bulu kebanggaannya selama ini ambrol satu demi satu. Burung yang sebagian besar memiliki kebiasaan preening (merapikan bulu-bulunya) tak bisa melakukanya lagi, dan ini jelas sangat menyiksa.
Ketiadaan atau ketidaklengkapan bulu yang dimilikinya selama mabung juga sangat mempengaruhi fisiologisnya, karena kulitnya nyaris tak “berbaju”, sehingga mudah terkena penyakit apabila kita salah dalam menyimpan dan merawat burung.
Dalam praktiknya, masih banyak penggemar burung yang mengabaikan kondisi tersebut. Ketika sedang mabung, burung tetap didesain agar rajin berbunyi atau dibiarkan melakukan aktivitas lain, bahkan dilombakan. Alhasil, mabung menjadi terganggu dan kondisi burung cenderung mengalami penurunan.
Sebagai panduan, berikut ini hal-hal yang pantang dilakukan ketika burung sedang mabung, serta bagaimana bentuk penanganan yang semestinya.
1. Jangan memandikan burung yang sedang mabung
Ada anggapan bahwa burung yang sedang mabung harus rutin dimandikan. Ini keliru. Mandi hanya bisa diberikan kepada burung yang baru menyelesaikan masa mabungnya, dan sedang tumbuh tunas-tunas bulu yang baru. Jadi bukan pada saat burung sedang meluruhkan / merontokkan bulu-bulunya.
Jika burung yang sedang meluruhkan bulu-bulunya dimandikan setia hari, dapaknya adalah proses mabung akan terhambat.
2. Jangan menjemur burung ketika sedang mabung
Anggapan lain yang kerap diamini sebagian kicaumania adalah buung mabung tetap boleh dijemur. Anggapan ini jelas salah besar. Sebab burung tidak membutuhkan panas matahari ketika sedang meluruhkan bulu-bulunya.
Sebaiknya burung yang sedang mabung disimpan di lokasi kering dan sedikit lembab, karena kelembaban bisa membantu burung dalam menjatuhkan bulu-bulu lamanya.
Pantangan ini hendanya diperhatikan. Bakan ketika bulu-bulu jarumnya mulai tumbuh, burung jangan dijemur dulu, cukup dianginkan.
3. Jangan biarkan burung sering bunyi saat mabung
Kesalahan yang paling umum dalam perawatan burung saat mabung adalah membiarkan burung tetap berkicau. Tidak sedikit kicaumania pemula yang bangga, “Wah, burungku tetap rajin bunyi meski mabung”. Bahkan ia tetap memberikan perawatan harian, bukan perawatan khusus mabung.
Membiarkan, bahkan mendorong, burung tetap berkicau seaamasa mabung jelas akan menghambat proses ganti mabung. Akibatnya, bulu tidak bisa ambrol total, tetapi meluruh sedikit demi sedikit dan dalam waktu yang cukup lama dari waktu seharusnya.
Selama masa mabung, burung harus dikondiskan agar ngedrop. Dengan demikian, burung akan lebih fokus untuk menyelesaikan masa mabungnya. Jika dibiarkan terus birahi selama mabung, masa mabung akan berkepanjangan.
4. Jangan terus-menerus full kerodong
Mengerodong burung selama mabung memang harus dilakukan, jika kondisi memang mengharuskan demikian, misalnya saat terjadi perubahan suhu atau gangguan cuaca. Tetapi jangan sampai terus-menerus menerapkan full kerodong.
Alternatif lainnya, ketika burung dikerodong, secara berkala bagian luar kerodong disemprot air hingga sedikit basah. Ini terutama penting dilakukan ketika cuaca sedang panas. Dengan begitu, suasana di dalam sangkar tetap lembab, karena burung mabung memang membutuhkan suasana lembab.
Suasana lembab akan mempercepat proses pergantian bulu. Setelah bulu-bulu baru mulai tumbuh, kerodong bisa dibuka.
Itulah beberapa hal yang pantang dilakukan ketika burung sedang mabung, agar proses mabung berjalan lancar dan berlangsung dalam waktu yang semestinya.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Hati-hati 4 hal ini ketika Burung sedang mabung"
Posting Komentar